Be careful walking down the primrose path. You may find hell instead of happily ever after. -Gossip Girl


 

 

Dongahe’s Mansion, Manhattan, NYC

A MonthLater

Cheonsa’s Side

 

 

 

Aku terbangun dan menyadari lengan yang kuat tengah memelukku. Aku meringkuk kembali menikmati dekapan Donghae. Namun tiba-tiba aku merasa ingin muntah. Aku menghempaskan rangkulan Donghae dengan kasar lalu berlalri ke toilet sambil membekap mulutku. Aku membungkuk di atas wastafel dan muntah-muntah. Aku terus aja merasa mual dan aku tidak tahu apa yang sala, aku harap aku tidak sakit atau apapun itu. Aku menjatuhkan tubuh ke lantai dan meletakkan kepalaku di ubin yang dingin karena aku berkeringat, merasakan dorongan untuk muntah lagi, aku bangkit dan muntah lagi, kali ini aku merasa seseorang menarik rambutku lembut sambil mengusap punggungku. Ketika aku selesai aku merintih kesakitan kemudian berbalik memluk tubuh Donghae dan membenamkan wajahku di lehernya.

Donghae memapah tubuhku lembut, menyuruhku menyikast gigi dan berkumur-kumur. “What time is it?” kataku parau. Dia memberiku segelas air dan menjawab “Its 3:23”

Aku menganggukkan kepala dan mengulurkan tanganku kepadanya. Dia segera menggendong tubuhku dan membawaku kembali ke tempat tidur. Membaringkan tubuhku di tempat tidur kemudia ia berbaring disampingku.

“Apakah kau membutuhkan sesuatu?” dia bertanya sambil merubah posisinya menjadi menyamping. “Tidak, aku merasa baik-baik saja, aku tidak tahu mengapa itu terjadi” jawabku jujur.

“Mungkin kau hanya terlalu lelah. Apa kematian ibumu sangat mempengaruhi tingkat stress-mu sweety?” Katanya ragu-ragu.

“Aku tidak tahu. Mungkin.”

“Aku pikir sudah waktunya untuk berbicara tentang kematian ibumu.”

“Aku salah satu penyebab kematiannya” kataku frustrasi, aku merasa sangat bersalah.

Sweet heart, kita berdua tahu bahwa itu tidak benar” katanya.

“Aku tahu aku tahu itu hanya …. Aku tidak bersamanya bahkan ketika ia meinggal, aku meninggalkannya karena ia selalu mengatur hidupku. Aku membencinya bahkan ketika aku membutuhkannya. Aku merindukannya Hae.” Kataku sedikit terisak.

“Apa aku orang jahat?” Aku mencoba bangkit dari posisiku, namun ia menarik tubuhku dalam dekapannya, aku melingkarkan lenganku hanya ingin dia memelukku. Aku menangis di dadanya.

 

 

I bet you’re wondering what Gossip Girl is doing up so early. Truth is, I never went to bed. Why waste precious time dreaming when waking life is so much better? –Gossip Girl

 

 

 

Still Dongahe’s Mansion

In The Morning

 

 

 

Cheonsa menggelian di dada Donghae,  dorongan aneh untuk muntah muncul lagi, jadi sekali lagi melemparkan selimut ia bergegas ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya yang bahkan belum diisi sejak semalam. Dia merasa kesakitan bahkan lebih buruk dari malam-malam sebelumnya. Untuk kedua kalinya pada hari itu, Donghae menggosok punggung Cheonsa untuk menenangkan sambil menarik rambut dari wajahnya. Ketika Cheonsa membersihkan mulutnya, ia mendengar suara gemercik air. Ia menatap ke arah Donghae yang kini sedang mengisi bathtub dengan gelembung sabun, batu Garam dan menyalakan lilin favoritnya. Ketika Donghae selesai dia berpaling kepada Cheonsa dan Cheonsa memberinya senyuman lembut.

Cheonsa mengalungkan kedua tangannya di leher Donghae, mengecup bibirnya singkat. Dia duduk di tepi bathtub “Mandilah, aku akan turun mengambil sarapan”. Ucap Donghae lembut.

Untuk beberapa alasan, Cheonsa merasa dirinya ditolak, entah emosi apa yang datang padanya. “Jadi kau tidak ingin menyentuhku?” Tanyanya dengan geratan disuaranya.

Donghae menatap gadisnya dengan terkejut. “Cheonsa apa yang kau bicarakan? Aku hanya….”

“Ini karena aku terlalu gemuk, bukan? Cheonsa memotong perkataan Donghae. Ia terisak. “Tidak ada yang menginginkanku, Mom tidak pernah menjadi ibu yang baik dan sekarang dia pergi, Dad selalu sibuk dengan bisnisnya. Tidak heran jika kau pergi meniduri Jenny Humphrey” teriaknya histeris.

“Oh, baby, tidak, kau salah. Kau wanita yang benar-benar aku cintai. Kau dan hanya Han Cheonsa.” Donghae mencoba menenagkan.

“Lalu kenapa kau tidur dengan dia?” ia terisak kembali. “Baby Kupikir kau tidak menginginkan aku lagi, jadi aku tidak peduli dengan apapun dan saat itulah aku mabuk setelah menyelesaikan pemakaman ayahku. Aku tahu aku menyakitimu. Sekarang aku menyesal dan aku mengerti jika kau tidak dengan musah memaafkanku”.

Cheonsa mendengus beberapa kali sebelum menjawab. “Jadi kau masih menginginkanku?”

“Tentu saja” Donghae mengecup Cheonsa mesra, mulai dari mata, kemudian hidung, kedua pipi dan mulai melumat bibir mungil Cheonsa.

“Aku menginginkanmu Donghae” Kata Cheonsa disela ciuman mereka. Dia membenamkan wajahnya di leher Donghae. Donghae hanya diam menimati perlakuan Cheonsa, namun ia terus berpikir apa yang membuat Cheonsa menjadi seagresif ini.

“Ada apa dengamu baby?” Dongahe menjauhkan tubuhnya dari tubuh Cheonsa.

“WHAT?” Teriak Cheonsa penuh emosi. Kemudian dia meraih tengkuk Dongahe dan menciumnya kembali.

———————————————— SKIP ———————————————————

Cheonsa terlelap sambil memeluk dadan Donghae. Donghae turun dari tempat tidur dan berjalan meuju kamat mandi. Dalam beberapa saat Donghae telah kembali dengan pakaian rapih dengan jas yang ia bawa di tangannya. Ia menghampiri Cheonsa dan  membungkuk untuk mencium bibirnya dengan lembut.

 

 

Sorry, boys. But didn’t you know that if you wait to long to seize the day —Gossip Girl

 

 

Donghae Office

Midtown Building, Manhattan, NYC

 

 

 

Donghae merasa gelisah dengan apa yang terjadi pada Cheonsa akhir-akhir ini. Ia bergegas meuju pintu ruangan megahnya itu untuk mengunci pintu. Ia ingin mengetahui apa yang salah dengan gadisnya. Donghae bergegas menuju komputer dan mulai mengetik gejala yang dialami Cheonsa: Mood Swings Emosional, a high sex drive dan muntah berulang-ulang. Dia menekan pencarian dan berkonsentrasi pada layar untuk melihat hasil pencariannya. Sedetik kemudian mata Donghae melebar yang mengisyaratkan keterkejutannya, sebuah artikel dengan satu kata yang tertulis dengan  tebal dan hitam. Sumber umum: KEHAMILAN.

Mendapat kesimpulan seperti ini, Dongahe merasa senang. Namun disisi lain ia merasa cemas setengah mati.

Percaya tidak percaya, kini Cheonsa mengandung bayinya, berbagai pikiran hinggap dikepalanya. Seperti, apakah mereka siap untuk memiliki bayi, apakah dia menginginkannya, akankah mereka menjadi orangtua yang baik. Hal ini bukan persoalan yang lucu, ia melirik ke wallpaper iPhone-nya yang menampilkan foto Cheonsa dan berpikir dia orang paling beruntung di dunia ini karena memiliki wanita seperti Cheonsa dan sekarang gadis itu akan membawa bayinya ke dunia tanpa menyadarinya.

Donghae mematikan komputer, ia berjalan menuju keluar dari ruangnya. “Batalkan semua kegiatanku hari ini” Donghae berbicara pada sekretarisnya saat melewati ruangan staff sebelum memasuki lift.

Trouble is moving in, and it’s looking to make the Upper East Side it’s bitch. –Gossip Girl

 

 

 

Dongahe’s Mansion, Manhattan, NYC

 

 

Donghae berjalan menuju kamarnya, mendekat ke tempat tidur dan mendapati Cheonsa dengan wajah Daddy’s Little Girlnya masih berada di bawah selimut. Donghae duduk ditepi ranjang mengamati wajah malaikat kecilnya. Ia menyelipkan tanganya dibagian perut Cheonsa. Merasa ada sesuatu yang mengganjal, Cheonsa mulai bergerak dan kemudian segera terbangun, memberikan senyum lembut sambil tetap meringkuk didalam selimut.

“Apakah tidur jauh lebih menyenangkan?” Donghae bertnaya sambil mencubit hibung Cheonsa. Gadis itu hanya mengangguk, dan menarik menarik Donghae mendekat “Lalu apa yang kau lakukan jika kita tertidur? Kau selalu menyiksaku” Cheonsa merasa geli oleh playfulness pada lehernya dan mulai menciumnya berulang kali.

 

 

 

 

 

Dongahe POV

 

 

Tawanya meledak “Hentikan Lee Donghae” dia menjerit dalam kebahagiaan. Cheonsa menarik diri dari dekapanku. Aku menatap matanya saat ia menatap balik ke arahku, aku membungkuk dan menciumi lehernya, aku harus menenangkanya sebeum bertanya hal itu berikutnya.

“Han”

“mmmm” jawabnya singkat.

“Aku tahu kau tidak ingin, tetapi aku akan merencanakan mengunjungi kuburan ibumu hari ini”. Dia menatapku pilu, seolah-olah aku telah menamparnya. Dia mulai menganggukkan kepalanya sambil berusaha melepaskan diri dari pelukanku, tapi aku mengeratkan pelukanku pada tubuhnya. Dia terus untuk mencoba melepaskannya, tapi aku menahannya

“Donghae biarkan aku pergi, aku harus bangun”

“Tidak, tidak sampai kau setuju untuk melakukan hal itu. Dia adalah ibumu Cheonsa dan aku tahu ini menyakitkan melihatnya pergi , terutama dengan semua yang terjadi diantara kalian. Tapi aku akan menemanimu di setiap langkah dari jalan menuju pemakaman”.

Cheonsa mulai bergetar keras melawanku, dia menangis dalam pelukanku, aku mendekapnya protektif, dia mencengkeram kemejaaku sambil membenamkan wajahnya di lekuk leherku

“Donghae … aku tidak bisa melakukan ini, aku mohon … aku tidak ingin datang …” pintanya.

Aku mempertimbangkannya sejenak, tetapi kemudian aku menyadari bahwa dia akan  merasa buruk ketika ia tidak pernah berkunjung kesana.

“Cheonsa, aku tahu bahwa kau lebih memilih untuk tidak mengingat ini. Kau hanya duduk dikamarmu dan memilih mengurung diri daripada duduk di rumah duka menunggu prosesi pemakaman ibumu selesai.” Aku menghela napas. “Tidakkah kau merasa menyesal? Aku tau, saat itu kau ingin mengurus pemakaman ibumu, tapi bahkan rasa egomu jauh lebih dari itu. Dan sekarang aku tidak ingin kau menyesal Han.”

Cheonsa hanya mengangguk sambil masih menangis. “Aku ingin kau menunjunginya”

“Tidak …” dia menangis keras. “Aku tidak mau … itu.. Aku tidak akan melakukannya.” Dia berhasil melepas dekapanku.

Aku memutuskan untuk membuat kesepakatan dengannya. “Ok bagaimana kalau aku membuat kesepakatan denganmu?” Aku meriknya mendekat dan menatapnya dalam, Tuhan bahkan untuk pertama kalinya aku melihat Cheonsa semerana ini.

“Apa” tanyanya skeptis. Aku membungkuk dan mencium hidungnya dan dia tersenyum. “Aku akan melakukan apapun yang kau inginkan” Aku bisa melihat wajahnya yang kaget, aku membiarkannya memikirkan hal itu sejenak.

“Baik” hanya itu yang keluar dari bibirnya, tapi aku merasa senang dengan itu.

“Tapi,”

Aku menunggu kata yang akan keluar dari bibirnya. Tapi kemudian yang terjadi adalah Cheonsa mendaratkan bibirnya diatas bibirku dan menatap mataku intens.

Aku menyeringai mendapati gadisku gone-wild seperti ini, aku sangat mengerti apa yang ia inginkan.

—————————————————- SKIP —————————————————–

 

 

Uh Han. Too bad you did not realize it. Because whatever happens to look like you are the one paying – Gossip Girl

 

 

 

Cheonsa’s Apartments

Upper East Side, Manhattan, NYC

Cheonsa duduk di ruang tengahnya sambil menikmati Dark Fudge brownie dengan eksta coklat royal dan MacCoffee premium khas Amerika Selatan.

“Morning Cookie Lady”

Donghae mengambil tempat duduk didepan Cheonsa. Donghae mengetahui password apartmentnya, tak heran jika Donghae bisa langsung masuk.

“Aku perlu bicara tentang sesuatu”

“hmmm” jawabnya dengan mulut penuh kue dan Donghae hanya bisa tertawa.

“Kau masih belum mengetahui alasan kenapa akhir-akhir ini kau sering mual?” tanyanya pada Cheonsa, dia hanya mengangguk bersiap-siap untuk menggigit brownies-nya lagi.

“Aku sangat mengkhawatirkanku dan memutuskan untuk menelusuri web untuk melihat apakah aku bisa menemukan sesuatu untuk membantumu”.

Donghae berkata hati-hati, tidak ingin membuat gadisnya shock. Cheonsa menatap Donghae ingin tau, Dongahe melanjutkan kata-katanya “Aku mengetikkan gejala yang terjadi dengamu dan jawabannya membuatku terkejut”

“Apa yang kau dapatkan?”

Donghae kemudian memberi isyarat agar Cheonsa mendekat dan duduk di pangkuannya. “Katakanlah, apa yang kau dapat?”

“Cheonsa, artikel itu mengatakan bahwa kemungkinan besar kau hamil.” Kata Dongahe pelan.

Cheonsa tidak mengatakan apa-apapun. Tubuhnya membeku atas apa yang baru saja ia dengar. Berbagai macam pikiran melintas di kepalanya. Dirinya, Han Cheonsa, sang High-Maintenance hamil pada usianya yang bahkan belum genap 21 tahun.

 

 

Not all beginnings are cause for celebration. A lot of bad things begin. Fights, flu season, and the worst thing all. Wanna be startin’ something.  But don’t worry, Han. The brightest stars burn out the fastest. Or at least that’s what I heard. Waiting for a star to fall. XOXO —Gossip Girl

 

 

T B C

 

 

written by: Gabriella Bianca / @gengie_gege

About IJaggys

Sorry, am I supposed to know who you are?

26 responses »

  1. Yosep says:

    kya~ di tunggu lanjutanya 🙂

  2. haevenz says:

    Nice story
    HC – LDH dgan cerita + gaya penyampaian yg brbeda .. ªķΰ tgg lanjutan ny “̮ “̮♡ћϱ♡ћϱ♡ћϱ♡”̮ “̮

    But eoniii
    ªķΰ juga nunggu lanjutan voldyfishy nya looh.. :p

  3. Carol says:

    Hamil?
    Ok kayaknya menarik juga klo cheonsa punya baby.
    Ditunggu kelanjutannya deh

  4. Gege says:

    I had trouble to write a scandal in the next part.
    Actually in the next section, HC bring someone from my past. And I hate it.
    Gabriella & HC going to war.

    XOXO -Gossip Girl

  5. Aprilia Widi says:

    Udah gak sabar nunggu kelanjutan.y kya gmana . .

    Jgn lama2 ya udh gx sabar pngen baca^^

  6. Aprilia Widi says:

    Udah gak sabar nunggu kelanjutan.y kya gmana Han Cheonsa dengan Lee DongHae . .

    Jgn lama2 ya udh gx sabar pngen baca^^

  7. Aprilia Widi says:

    Waaaaaaahhhh . .

    Jadi gak sabar nunggu kelanjutan.y kya gmana Han Cheonsa dengan Lee DongHae . .

    Jgn lama2 ya udh gx sabar pngen baca^^

  8. Gege says:

    Just wait ..

  9. Cho Miara says:

    what? Cheonsa hamil? Sumpah gw bahagia bgt gw ngebayangin si han yg ky gtu gayanya gendong2 baby… Wow looks like good… Wkwk

    Oke pantesan cheonsa jd agresif y? Wkwk
    Ah hrusnya jg d skip wkwk

  10. Park Heeyoung says:

    Omo~ ternyata cheonsa hamil
    Astaga donghae kamu nakal bgt *loh???
    Cheonsa jdi agresif gt krna lg hamil ya
    Cheonsa kan msh kecil n suka labil tp malah hamil
    Gmna tuh kl dia punya baby yah

  11. 718hyunrin says:

    mau comment apa ini? Bingung aku~ konflik sudah terasa~~ hoho Han selamat menikmati masalah barumu (?) *gue dibakar Cheonsa*

  12. Na says:

    penasaran deh.. Sebener.a mereka uda nikah belum?

  13. pinkers92 says:

    Omoo.. cheonsa hamil?
    anak donghae kah? kapan mereka melakukan itu? errrghh (otak yadong kumat)

  14. superddulz7 says:

    tuch kan aku dah nebak bahwa Cheonsa hamil.
    kekekkeeke

  15. inggarkichulsung says:

    Waw tambah seru ceritanya.. Donghae oppa sepertinya senang kalau Cheonsa hamil dan ia berusaha mencari tahu apakah gejala yg dialami Cheonsa itu mengarah pd kehamilan dan ternyata ia.. Mudah2an Cheonsa nya tdk berbuat aneh2 saat nanti tahu ia memang hamil beneran… Saatnya baca lanjutannya

  16. Nathalie park says:

    Qra” apa cheonsa happy sm k’hamilan’y?????trz gmn sm ikan nemo th apa dy jg happy mw pnya baby????smkin pnsaran sm part slnjt’y…

  17. vievie says:

    wkwkwk

    gmn g hamil coba
    org mrk dkatny gtu hhe

  18. agisha cho says:

    apa reaksi cheonsa?? tp bnr hamil pa g ya?

  19. agisha cho says:

    apa reaksi cheonsa? tp bnr hamil pa g ya?

  20. Ayunie CLOUDsweetJewel says:

    Ok, Dong Hae-Cheonsa dengan gaya bahasa yang berbeda. Tapi itu itu itu skip melulu sich?! Wkwkwkwk.,

  21. shin Viviana says:

    Brharap bgt HCS LDH dsni akhirx happy ending,, ga tga l0k hrus liat mrka b’2 merana mulu.,. Sukses bwt authorx…

  22. Pingkabu says:

    Hamil?
    Hwow LDH Junior nie.. Hmm ^^

  23. mimi says:

    Bahaya nih..banyak <> dimana mana.Tp tetep maniss…blm ada konfliknya ya kak?

  24. FisHaeGyu says:

    Ecieeee Onge jadi orang kaya#,eeh
    Semoga Cheonsa emang beneran hamil tapi apa cheonsa nya bakal nerima???, ok lah baca lanjutannya..

Leave a reply to agisha cho Cancel reply